GOES FORWARD, 60 TAHUN HUTAMA KARYA MENGHUBUNGKAN KEBAIKAN UNTUK INDONESIA MAJU

 

JAKARTA – Genap berusia 60 tahun pada hari Senin (29/3) kemarin, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berkomitmen untuk terus gencar dalam membangun infrastruktur dengan kualitas terbaik sehingga dapat menghubungkan titik-titik kebaikan di seluruh Indonesia. Meski sedang berada di situasi pandemi Covid-19, perusahaan tetap melanjutkan proses bisnisnya dalam membangun berbagai infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, bandara, gedung, pembangkit listrik, dan infrastruktur lainnya. 

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang tertuang dalam salah satu nawacita Presiden RI, Joko Widodo yakni pembangunan infrastruktur. Saat meresmikan salah satu proyek terminal bandara di Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (24/3) lalu, Jokowi mengungkapkan alasan mengapa pemerintah gencar dalam membangun infrastruktur. Menurutnya pembangunan infrastruktur bukan hanya sekedar membangun fisik, namun banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur. Diantaranya adalah pembangunan infrastruktur sama dengan membangun peradaban, kemudian membangun daya saing sehingga dapat berkompetisi dengan negara-negara lain, dan terakhir menyatukan antar daerah, antar provinsi, antar pulau, serta antar wilayah.

Mengangkat tema 60th Goes Forward, Hutama Karya berharap di usia yang ke 60 ini perusahaan dapat terus melaju dan beradaptasi meski dalam situasi apapun. Goes Forward merepresentasikan semangat perusahaan agar terus melaju dan berinovasi mengembangkan karyanya terlepas dari perubahan zaman.  Selain itu, tema ini juga dipilih sejalan dengan visi Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Maju.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thorir secara khusus menyampaikan bahwa peran perusahaan BUMN di bidang konstruksi khususnya jalan raya seperti Hutama Karya sangat krusial dan sangat penting. “Dengan mengambil peran strategis dalam memberi manfaat nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat indonesia, HK harus terus maju dan beradaptasi dalam situasi apapun. Oleh karenanya di usia 60 tahun ini, saya ingin memotivasi HK untuk terus berinovasi demi mengikuti perubahan zaman sehingga Hutama Karya tetap memberikan kontribusi nyata bagi indonesia maju,” ujarnya secara resmi melalui video singkat kepada Hutama Karya.

Berlokasi di Ballroom HK Tower, perayaan HUT Ke-60 digelar secara sederhana secara hybrid, yaitu kombinasi antara pelaksanaan fisik dan virtual untuk membatasi interaksi langsung. Meski demikian, perayaan secara sederhana ini tidak mengurangi esensi dari kemeriahan dan kehangatan peringatan ulang tahun. 

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan bahwa selama 6 (enam) dekade, Hutama Karya telah berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Termasuk amanah besar yang diberikan oleh Pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.789km, tidak hanya infrastruktur yang dibangun, namun sekaligus mengukir sejarah baru.

“Kita syukuri bahwa diperjalanan 60 tahun ini HK telah berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, banyak bangunan infrastrktur yang dibangun HK dan bermanfaat untuk kehidupan orang banyak. Kita saat ini mendapat amanah yang besar dari Pemerintah yaitu membangun Jalan Tol Trans Sumatera, tidak hanya sekedar membangun jalan tol, tapi sebenarnya kita sedang menulis sejarah, tentu dengan tinta emas, jika kita bisa menghasilkan jalan tol yang berkualitas, nyaman, aman dan berumur. Panjang.” terang Budi.

Di tahun 2020, Hutama Karya juga mencatatkan kinerja keuangan yang stabil dimana perseroan membukukan pendapatan senilai Rp 21.643 Miliar. Pendapatan masih didominasi oleh lini bisnis Jasa Konstruksi Jalan Tol sebesar 71,24% dan Jasa Konstruksi sebesar 14,38%. Hingga akhir tahun 2020, Hutama Karya mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 38,51% dibandingkan periode yang sama ditahun 2019 yang didorong oleh kenaikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 11 Triliun. Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ini akan digunakan untuk membiayai penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera antara lain ruas Pekanbaru - Dumai, ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, ruas Simpang Indralaya - Muara Enim dan ruas Pekanbaru - Padang seksi Pekanbaru – Pangkalan.

MENGAWALI ENAM DEKADE USIA DENGAN KEYAKINAN DAN OPTIMISME DI TENGAH PANDEMI

Di tahun 2021 ini, Hutama Karya memproyeksikan perusahaan akan memperoleh kontrak baru hingga IDR 20.59 Tn dengan membidik proyek – proyek strategis nasional pemerintah, khususnya pada proyek bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC yang menjadi andalan Hutama Karya. Di tahun ini pula, perusahaan juga akan fokus pada optimalisasi anak perusahaan mulai dari PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), PT Hakaaston (HKA), dan PT HK Realtindo (HKR). Tak hanya itu, penerapan teknologi konstruksi terkini dan digitalisasi pada proses bisnisnya, juga perlahan-lahan telah diterapkan perusahaan pada seluruh unit bisnisnya. Dari sisi engineering, Hutama Karya telah menggunakan Autodesk BIM 360 yang mampu mengendalikan proyek bangunan sejak fase awal dan mengomunikasikan desain yang dimaksud secara efektif. Sedangkan dari sisi supply chain management, menggunakan aplikasi berbasis SAP untuk memantau hingga memproses tagihan yang masuk dari berbagai rekanan perusahaan, hingga menjalankan proses bisnis berbasi Enterprise Resource Plannig (ERP). 

Meski berada di tengah situasi pandemi Covid-19, perusahaan tetap mampu menggarap beberapa proyek strategis penting di Indonesia. Sepanjang tahun 2020 hingga saat ini, perusahaan masih terus menggarap puluhan proyek di seluruh Indonesia, tentu dengan penerapan prosedur dan protokol kesehatan yang ketat hingga supply vitamin kepada para pekerja, semua hal tersebut dimonitor secara harian oleh tim QHSSE pada masing-masing proyek dan dimonitor oleh Manajemen Hutama Karya di Kantor Pusat. Adapun proyek-proyek yang berhasil didapatkan di tengah pandemi diantaranya Proyek Irigasi Rentang, Chevron TTM (Tahap I), Dermaga Semarang Peldam, Interchange Margabumi, Bandara Internasional Lombok Lanjutan, Tanggap Darurat Sungai Radda dan Sungai Rongkong, Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Bailey, Bendungan Bintang Bano Lanjutan, RS Pendidikan Hasanudin, Politeknik STAN, Rumah Sakit Kupang, Jargas Musirawas, dan Dermaga TBBM Tanjung Batu, hingga  Pengembangan Kawasan Lumbung Pangan Baru atau Food Estate yang berlokasi di Kalimantan Tengah.

Kemudian pada awal Maret 2021, Hutama Karya juga baru saja mendapatkan kontrak pembangunan sisi timur kawasan sirkuit MotoGP Mandalika di Nusa Tenggara Barat, yang mana kehadiran proyek ini dapat membawa dampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar serta mempersiapkan normalisasi pariwisata setelah penuntasan proses vaksinasi Indonesia dan menjadi langkah yang baik untuk mangawali usianya yang menginjak 60 tahun.

OPTIMIS BANGUN DAN KELOLA JALAN TOL TRANS SUMATERA 

Sejak mengemban amanah untuk membangun dan mengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada tahun 2014, kini Hutama Karya telah menyelesaikan dan mengoperasikan enam ruas tol di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 531 km, dengan ruas yang dalam proses konstruksi sepanjang 534 km. Keenam ruas tol yang telah beroperasi tersebut adalah Medan – Binjai (17 km), Palembang – Sp. Indralaya (22 km), Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Pekanbaru – Dumai (132 km), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189km), Sigli – Banda Aceh seksi 3 & 4 (30 km).

Pembangunan JTTS tentu tidak terlepas dari tantangan, mulai dari proses pengadaan tanah/pembebasan lahan, serta kondisi geoteknik yang bervariasi, mulai dari tanah lunak, berpasir, gambut, sampai banyaknya bebatuan yang membutuhkan penanganan khusus untuk dapat melakukan konstruksi. Walaupun demikian, Hutama Karya telah menjalankan beberapa solusi untuk menanggulangi permasalahan penyelesaian JTTS, antara lain penggunaan metode Vacuum Consolidation Methode (VCM) pada ruas Palembang – Indralaya, penggunaan pile slab dan integrated slab pada ruas Pekanbaru – Dumai, penggunaan metode blasting di lokasi ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, dan lain sebagainya.

TERUS HADIR SALURKAN BERBAGAI PROGRAM CSR & PBKL MELALUI HK PEDULI

Tak hanya membangun infrastruktur, namun Hutama Karya juga memastikan perusahaan optimal dalam menyalurkan berbagai bantuan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikelolanya. Dalam pelaksanaan program CSR, perusahaan berpatokan pada triple bottom line pilar yakni people, profit, dan planet. Program-program CSR yang dijalankan oleh Hutama Karya sebagian besar bersentuhan dengan pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan tentu saja ikut berkontribusi terhadap kemajuan bisnis perseroan. 

Dalam rangkaian perayaan hari ulang tahunnya, Hutama Karya kembali mengadakan HK Peduli di lingkungan unit bisnis dan proyek Hutama Karya hingga anak perusahaannya. Melalui HK Peduli Bencana Alam, perusahaan memberikan sejumlah bantuan sembako atau pun membantu proses evakuasi terhadap korban bencana alam yang sempat terjadi di awal 2021 lalu. Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya bekerja sama dengan tim Satgas Bencana Alam serta Anak Perusahaan dengan membantu proses evakuasi korban dan bangunan menggunakan alat berat seperti excavator atau pun menyalurkan berbagai bantuan berupa keperluan kebutuhan pokok / sembako berupa beras, selimut, mie instan, kue, roti dan obat-obatan kepada para korban atau tenaga kerja proyek Hutama Karya yang terdampak bencana alam. Hingga saat ini, kegiatan HK Peduli Bencana Alam telah dilakukan di beberapa kota yang terdampak bencana alam di antaranya yaitu gempa bumi di Majene, Mamuju – Sulawesi Barat serta banjir yang terjadi di beberapa daerah seperti Kalimantan Selatan, Manado, Kabupaten Pidie – Aceh, Kabupaten Nganjuk – Jawa Timur dan Kelurahan Cipinang Melayu – DKI Jakarta. 

Selain HK Peduli Bencana Alam, perusahaan juga melaksanakan kegiatan HK Peduli Pendidikan. Pada hari Sabtu (27/03) dan Minggu (28/03), Hutama Karya secara serentak membagikan bantuan berupa laptop kepada masyarakat sekitar JTTS yang mengalami dampak pembelajaran online akibat pandemi Covid-19. Tak kurang 100 laptop dibagikan perusahaan ke 10 ruas JTTS yang dianggap krusial untuk menerima bantuan, diantara yaitu Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Indralaya – Prabumulih, Ruas Medan – Binjai, Ruas Pekanbaru – Dumai, Ruas Pekanbaru – Bangkinang, Ruas Padang – Sicincin, Ruas Bengkulu – Taba Penanjung, dan Ruas Sigli – Banda Aceh.

Terakhir, Hutama Karya juga turut andil dalam mengembangkan potensi masyarakat melalui berbagai kegiatan lainnya seperti Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kampung Milenial BUMN dan pemberian beasiswa. Hutama juga memiliki program Giat Lestari Populasi Gajah Balareja di sekitar Underpass Perlintasan Gajah (UPG) pada Jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Dalam 1 tahun terakhir, Hutama Karya mencatat telah menyalurkan anggaran sebesar 38 Miliar Rupiah untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya. 

KILAS BALIK 60 TAHUN BERKARYA MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Sebelum dikenal seperti saat ini, Hutama Karya dulunya merupakan perusahaan yang berpusat di Belanda bernama Hollandsche Beton Matschappij yang kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah sehingga menjadi PN (Perusahaan Negara) pada tahun 1961. Pada masa ini, PN Hutama Karya menyukseskan pembangunan infrastruktur yang menjadi ikon terkenal di Indonesia seperti Gedung DPR/MPR RI, bersama dengan pembangunan Jembatan Ampera dan Monumen Patung Pancoran. Tahun 1973, status PN mulai ditinggalkan Hutama Karya, dan status Perusahaan Terbatas mulai disandang perusahaan menjadi PT Hutama Karya (Persero).

Kualitas dan mutu produk Hutama Karya mulai dikenal secara internasional setelah mendapat sertifikasi ISO 9002:1994, OHSAS 18001:1999. Semenjak itu, Hutama Karya mulai menggarap proyek-proyek sektor swasta, seperti Bakrie Tower dan Apartemen, serta mendirikan tiga anak usaha yakni HK Realtindo, Hakaaston, dan Hakapole sebagai expansi bisnis perusahaan. Pada tahun 2014, Hutama Karya menerima amanah dari Pemerintah untuk membangun dan mengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menjadi stepping point transformasi perusahaan, dari pemasok kebutuhan konstruksi menjadi perusahaan pengembang infrastruktur. Hingga saat ini, Hutama Karya masih memegang visi #IMVID dengan berbagai lini usaha, seperti pengembangan jalan tol, operasi dan pemeliharaan jalan tol, jasa konstruksi dan EPC (Engineering, Procurement, and Construction), pengembangan properti, serta manufaktur.