HUTAMA KARYA DORONG NAIK KELAS, OMZET UMK BINAAN MENINGKAT HINGGA 90%

JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berkomitmen dalam membina UMKM dengan membawa UMK agar dapat naik kelas melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK). Salah satu mitra binaan perusahaan yang berhasil “naik kelas” adalah KINNI Store, produsen kain adat Suku Banjar Kalimantan Selatan yaitu Kain Sasirangan & Souvenir yang berlokasi di Komplek Sejahtera Mandiri Asri Blok B-29, Gambut, Kabupaten Banjar. Produk unggulan dari Banjar ini diproduksi dengan memberdayakan perempuan di sekitar workshop untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan disukai pelanggan.

KINNI Store menjadi salah satu mitra binaan perusahaan paska memenangkan Hutama UMKM Hunt pada tahun 2020 lalu. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa selama setahun menjadi UMK Binaan HK, KINNI Store mengalami peningkatan omzet hingga 90%.

“Selain peningkatan produksi, KINNI Store juga mampu memberdayakan ibu rumah tangga, dua kali lebih banyak dari sebelumnya. Dalam program ini, selain memberikan akses permodalan, Hutama Karya juga melakukan pembinaan atau pendampingan,” terang Tjahjo.

KINNI Store saat ini mendapatkan kesempatan untuk menjajakan produknya di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru atas kerja sama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kalimantan Selatan dengan PT Sarinah (Persero). Hal ini dapat menambah koneksi pemasaran usaha disamping optimalisasi strategi penjualan secara daring. “Pendampingan usaha dalam satu tahun terakhir ini meliputi monitoring secara terus menerus, informasi webinar terkini, dan partisipasi pameran. Komitmen kami untuk meningkatkan kemampuan UMK agar menjadi tangguh dan mandiri,” imbuh Tjahjo.

Niki Yuliansari, pemilik usaha KINNI Store mengaku bahwa niatnya mendirikan usaha ini adalah untuk melestarikan kebudayaan daerah sekaligus mempromosikan kain khas Banjar yang berkualitas, kreatif, terkini, dan mampu bersaing di luar Kalimantan.

“Bisnis Sasirangan adalah bisnis yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Hal ini juga mendapat dukungan besar dari Pemerintah Daerah untuk melestarikan Sasirangan sebagai Ethnical Craft of South Kalimantan. Saya bersyukur dapat keluar sebagai pemenang dari kegiatan Hutama UMKM Hunt, karena saat itu saya sedang kesulitan modal dan kondisi pandemi Covid-19 sehingga sangat berdampak langsung ke usaha yang saya jalankan. Program pendampingan dan pembinaan dari HK ini selain membantu usaha saya, namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi usaha atas melonjaknya permintaan prod

Selain KINNI Store, mitra binaan Hutama Karya saat ini ada sebanyak 254 mitra yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Dimana Hutama Karya berhasil membawa 4 mitra binaan yang “naik kelas” pada periode 2021 lalu. Untuk standardisasi “naik kelas” ini, UMK harus memenuhi beberapa indikator antara lain peningkatan jumlah pegawai & pelibatan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk, peningkatan omzet usaha dan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi, memperoleh sertifikasi nasional/internasional, serta peningkatan pemasaran produk di luar kota/luar negeri.

TJSL Hutama Karya juga terus melakukan monitoring terhadap usaha mitra, memberikan konsultasi usaha dan motivasi untuk para mitra binaan agar tidak mundur dalam menghadapi pandemi. Tak sampai di situ, Hutama Karya juga mengikutsertakan mitra dalam beberapa pameran online dan webinar yang diadakan oleh berbagai kedinasan yang memberdayakan UMKM, serta memberikan edukasi mengenai langkah pengelolaan usaha yang sesuai dengan sektor usahanya di tengah pandemi.

Untuk semakin memperkuat UMKM, Hutama Karya juga memberdayakan UMKM sekitar di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk dapat menjajakan produknya di dalam Rest Area di JTTS. Dengan adanya JTTS diharapkan dapat menciptakan kontribusi terhadap ekonomi daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Rest Area sebagai pokok utama dari adanya jalan tol yaitu Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang memasarkan produk dan ekspansi pasar berdasarkan kebutuhan. Sampai dengan saat ini terdapat 21 rest area yang dikelola Hutama Karya yaitu di ruas BAKTER, TERPEKA, dan PERMAI dengan total UMKM yang sudah mengisi tenant lebih kurang 600 unit.

Kebijakan pengelola rest area yang diberikan kepada UMKM di masa pandemi sampai saat ini adalah memberikan potongan harga sewa tenan kepada UMKM untuk membantu meringankan beban ekonomi para pengusaha. Ke depan, Hutama Karya berupaya menghadirkan kegiatan yang dapat mendukung UMKM untuk terus berkembang dan menciptakan para pengusaha yang berorientasi pada bisnis untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Terakhir, Hutama Karya juga mengutamakan pembelanjaan BUMN pada PaDi UMKM. PaDi (Pasar Digital) UMKM adalah platform digital yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN untuk dapat memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia. “Utamanya mendaftarkan seluruh Proyek Non KSO dan KSO di Divisi Operasi, Anak Perusahaan dan Afiliasi, serta Divisi Kantor Pusat sebagai Buyer Group dan UMKM sebagai rekanan/seller UMKM pengampu Hutama Karya,” tutup Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.