RAIH, GARAP, HINGGA RAMPUNGKAN PROYEK DI TENGAH PANDEMI, WUJUD HUTAMA KARYA DUKUNG INDONESIA TANGGUH, INDONESIA TUMBUH

JAKARTA – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 76, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk tetap eksis berkarya membangun negeri melalui infrastruktur terbaiknya. Sejalan dengan tema Kemerdekaan RI ke-76 yakni “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, Hutama Karya membuktikan bahwa perusahaan tetap mampu bertahan dengan mempertahankan kinerja yang baik di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda sejak awal tahun 2020 lalu.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa hingga Agustus 2021, terdapat 79 proyek yang digarap perusahaan dan tersebar di seluruh Indonesia. Proyek tersebut khusus merupakan proyek jasa konstruksi sesuai dengan core competencies perusahaan dengan komposisi yakni 41 proyek infrastruktur jalan, bendungan, dan infrastruktur lainnya, 20 proyek EPC (Engineering, Procurement, Construction) dan 18 proyek gedung.

“Angka tersebut merupakan akumulasi proyek yang digarap Hutama Karya di luar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama masa pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 hingga Agustus 2021 ini. Proyek-proyek tersebut diantaranya merupakan proyek yang selesai, sedang berjalan konstruksinya, hingga proyek baru yang diraih oleh perusahaan. Proyek yang digarap perusahaan ini mulai dari infrastruktur pendidikan, infrastruktur pelayanan publik, hingga bangunan gedung” ujar Tjahjo.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa meski perusahaan turut merasakan dampak Pandemi Covid-19, Hutama Karya memastikan seluruh proyek yang sedang digarap perusahaan masih berjalan dengan normal. Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Menteri (Inmen) PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Oleh karena itu, sepanjang tahun 2020 s/d agustus 2021 ini, Hutama Karya berhasil menyelesaikan 25 proyek besar, menggarap konstruksi 38 proyek yang masih terus berjalan, serta merih 16 kontrak proyek baru yang cukup strategis. Kami menilai di tahun 2021 ini, sektor konstruksi mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari proses vaksinasi Covid-19 yang digalakkan oleh pemerintah. Hal tersebut tentunya meningkatkan movement of people sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda di tahun lalu perlahan dapat kembali berjalan normal. Sehingga dalam rangka HUT RI ke 76 ini kami berharap pemerintah dan masyarakat dapat mendukung perusahaan untuk terus optimis menyelesaikan proyek-proyek yang sedang digarapkan sehingga terbangun infrastruktur yang baik dan berkualitas bagi Bangsa Indonesia,” tutup Tjahjo.

Strategi perusahaan untuk tetap bertahan dalam menjalankan proyek-proyek yang sedang digarap di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan mengimplementasikan penerapan prosedur dan protokol kesehatan yang cukup ketat seperti penyemprotan disinfektan di area kantor proyek secara rutin hingga pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh pekerja. Selain itu, perusahaan juga memastikan tidak ada mobilisasi dari dalam dan keluar proyek serta tidak ada penambahan pekerja sementara di proyek hingga wabah Covid—19 ini dinyatakan aman.

Memasuki Semester II di tahun 2021, Hutama Karya optimis akan bisnis konstruksi khususnya pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera. Hingga semester 1 tahun 2021, perusahaan berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,27 Tn. Sebagian besar perolehan kontrak baru disumbang oleh jenis pekerjaan pada proyek Jalan dan Jembatan, EPC, serta prasarana perhubungan. Adapun terkait target komposisi kontrak baru, Hutama Karya memastikan realisasi ini masih sesuai dengan rencana tahunan yang telah ditetapkan untuk tahun 2021. 

Di tengah pandemi Covid-19, khusus dalam portofolio bisnis jasa konstruksi, Hutama Karya berhasil menyelesaikan  beberapa proyek seperti Bandara Pattimura Ambon, DDT Manggarai – Jatinegara, Bendungan Ladongi di Kolaka Timur – Sutra, Bendungan Bendo di Jawa Timur, Bendungan dan Jaringan D.I. Kaluku, Jembatan Pulau Balang di Kaltim, Bandara Wirasaba Purbalingga, PLTM Gunung Wugul, PLTM Parmonangan-2, Pipa Gas Tanjung Batu Kaltimra, PLTGU Tambak Lorok Semarang, Gedung UNEJ di Jember dan Untirta di Banten, RS Mata Manado, Student Apartmenet Asrama Wanita UIII di Depok, hingga RS Unhas di Makassar dan RSUPT di Kupang yang masih berjalan dengan progress pekerjaan signifikan.

Sementara itu, sepanjang tahun ini perusahaan juga mendapatkan beberapa kontrak proyek baru seperti Proyek MRT CP 203 senilai 1,4 Tn, Proyek ITDC Mandalika senilai 376 Miliar, Proyek Jembatan Kretek Bantul senilai 171 miliar, Proyek Bendungan Ameroro Sulteng senilai 306 miliar, Proyek Dermaga Sanur senilai 205 miliar, Proyek EPC Open Access RU VII Kasim milik Pertamina di Sorong, Proyek LPG Jatim, Proyek pembangunan gedung UPI di Bandung senilai 202 miliar, Proyek Gedung Universitas Malikus Saleh di Aceh senilai 137 miliar, Proyek Gedung OJK senilai 133 miliar, serta terbaru Proyek Masjid Jawa Barat senilai 223 miliar.

Hutama Karya juga masih fokus untuk menyelesaikan pembangunan JTTS tahap I serta proyek – poyek strategis nasional lainnya. Sejalan dengan penunjukan Hutama Karya menjadi champion khususnya di segmen road & related buildings, kedepannya Hutama Karya akan banyak menggarap flagship project di bidang road & related building,