TETAP SIAGA DI TENGAH HARI RAYA, DEDIKASI HUTAMA KARYA OPTIMALKAN LAYANAN OPERASIONAL TOL YANG DIKELOLA

SUMATRA – Momen Hari Idulfitri atau hari lebaran biasanya dirayakan dengan berkumpul
bersama keluarga tercinta di kampung halaman. Menjelang momen ini pula masyarakat di
Indonesia identik dengan melakukan budaya mudik atau pulang ke kampung halaman. Namun,
pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh masyarakat di dunia, termasuk Indonesia
mengakibatkan budaya mudik perlu dihentikan untuk sementara waktu guna mencegah mutasi
virus Covid-19 dan meningkatnya angka penularan di kampung halaman.


Tahun ini, tepat 2 (dua) tahun sudah momen Hari Raya Idulfitri yang dirayakan di tengah
pandemi Covid-19 dan adanya pelarangan mudik. Momentum mudik sebelumnya menjadi
momen yang ditunggu-tunggu pada saat lebaran, kini mudik justru dapat mengancam
kesehatan orang yang dicinta di kampung halaman, alih-alih mengobati rasa rindu justru dapat
berpotensi menyebarkan virus yang mematikan.


Tak hanya bagi masyarakat khususnya di perantauan yang tidak dapat pulang kampung, lebaran
ditengah masa larangan mudik juga menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas jalan tol
khususnya di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero)
(Hutama Karya). Hutama Karya tetap siaga memberikan pelayanan optimal bagi seluruh
pengguna jalan tol yang diperbolehkan melintas, meskipun kondisi lalu lintas jalan tol tidak
seramai biasanya akibat peniadaan mudik.


Hal ini juga membuat para petugas jalan tol yang tidak dapat mudik merayakan hari lebaran
tidak dengan keluarga namun bersama tim cabang tol masing-masing. Mereka bukan sekedar
menahan rindu kepada orang yang dicinta dan sanak keluarga di kampung halaman demi
pelayanan optimal di JTTS, tetapi juga demi kelancaran alur logistik yang mendistribusikan
kebutuhan pokok dari masyarakat antar kota bahkan provinsi maupun kendaraan darurat seperti
kendaraan pemadam kebakaran hingga ambulans.


Salah satu dari sekian orang yang harus merayakan hari lebaran di jalan tol ialah Branch
Manager Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Yoni Satyo. Tiga
tahun sudah Yoni tidak kembali ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat sejak
dioperasionalkannya Ruas Tol Terpeka. Yoni memilih untuk tetap menetap memastikan
kelancaran jalan tol yang dikelola bahkan sebelum adanya larangan mudik. “Iya, kalau dibilang
kangen, kangen sudah pasti. Tiap hari video call sama keluarga di kampung. Tapi saya yakin
mereka pun mengerti dengan tugas saya disini,” tutur Yoni.

Biasanya pada saat momen mudik, pengoperasian jalan tol akan lebih padat dan sibuk dari hari-
hari biasa mengingat trafik kendaraan yang melintas akan naik secara drastis, sehinggamembutuhkan perhatian ekstra dalam menghadapinya.

Strategi-strategi rekayasa lalu lintas pun
akan dilakukan di momen-momen tertentu apabila dibutuhkan, belum lagi kejadian tidak
terduga dari pengguna jalan seperti mobil mogok atau bahkan yang tiba-tiba menepi
dikarenakan penumpang mengalami mabuk perjalanan membuat tim cabang tol seringkali
harus standby dengan melakuka patroli di sepanjang jalan tol dan tidak dapat merasakan
lebaran di rumah bersama keluarga. Khususnya di momen pandemi saat ini, selain mendukung
arahan pemerintah untuk tidak mudik, mereka juga memastikan pengoperasian jalan tol tetapberjalan dengan lancar, memastikan pengoperasian rest area aman terkendali dan juga titik-
titik penyekatan agar tidak terjadi antrian pada saat diperiksa dan pastinya memastikan protokolkesehatan tetap berlaku di sepanjang jalan tol dan rest area.


Sementara itu, di ujung JTTS tepatnya di Kota Serambi Mekkah, terdapat Ari Wibowo, petugas
operasional yang juga tak dapat merayakan hari lebaran di kampung halamannya yakni di
Palembang, Sumatera Selatan. Ia yang sehari-hari bertugas di Cabang Tol Sigli – Banda Aceh
(Sibanceh) pun masih harus siaga hingga hari raya tiba. “Sebelum saya mendapat penugasan
ke Aceh, saya merupakan bagian petugas operasi di Ruas Palembang – Indralaya. Setelah
sibanceh mulai dioperasikan, barulah saya dipindahkan ke aceh. Ini tahun kedua saya tidak
dapat lebaran bersama keluarga. Walau sedih, namun saya bangga karena dapat mengabdikan
diri bagi kelancaran konektivitas di Aceh melalui jalan tol ini, dan mendapatkan pengalaman
baru lebaran bersama teman-teman operasional disini,” terang Ari.


Kehadiran JTTS dari Lampung hingga Aceh bukan hanya sebagai jalan bebas hambatan yang
memangkas waktu tempuh dalam berkendara ke daerah tujuan, tetapi memiliki peranan penting
sebagai akses pendistribusian barang-barang untuk berbagai daerah. Pada prinsipnya, Hutama
Karya mendukung sepenuhnya arahan dari Pemerintah terkait larangan mudik. Namun,
Hutama Karya tetap siaga memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan yang masih
diperbolehkan melintas. Sementara penyekatan akan tetap dilakukan oleh pihak kepolisian dan
Dinas Perhubungan daerah setempat di beberapa titik di JTTS yang berlokasi di Gerbang Tol
(GT) Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, GT Simpang Pematang dan
GT Kayu Agung di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan di Akses
GT Dumai di Ruas Pekanbaru – Dumai dengan pengguna jalan harus menunjukan surat dengan
keterangan negatif berbasis tes Rapid Antigen/Swab PCR/GeNose C19.


Peraturan pembatasan kendaraan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No.
13 Tahun 2021 mengenai kendaraan yang boleh beroperasi pada tanggal (06/05) hingga (17/05)
diantaranya yaitu: Kendaraan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Republik Indonesia,
Kendaraan Dinas Operasional dengan tanda nomor kendaraan bermotor dinas Aparatur Sipil
Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
dilakukan untuk dinas, Kendaraan pemadam kebakaran, ambulans dan mobil jenazah,
Kendaraan yang digunakan untuk keperluan mendesak non mudik seperti bekerja atau

perjalanan dinas, Kendaraan barang dengan tidak membawa penumpang, Kendaraan yang
mengangkut repatriasi pekerja imigran indonesia, WNI terlantar serta pelajar yang berada di
luar negeri, dan operasional lainnya berdasarkan pertimbangan lalu lintas.


Sebagai tambahan informasi, tercatat dari tanggal (12/05) hingga (14/05) kemarin, sebanyak
total 186.536 kendaraan melintas di JTTS. Total kendaraan tersebut merupakan akumulasi dari
Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu
Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Medan – Binjai, Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 3
& 4. Sementara untuk arus balik, Hutama Karya memprediksi lonjakan lalu lintas akan terjadi
pada tanggal (16/05) dimana kegiatan perkantoran akan kembali dimulai esok harinya.


Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan
dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta memastikan menggunakan satu kartu Uang
Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan pada sistem tertutup, memastikan kecukupan
saldo UE sebelum melintas di jalan tol. Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE,
dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana
didalamnya terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE,
melaporkan ke Call Centre masing-masing Cabang Tol apabila terjadi tindak kejahatan yang
ada di jalan tol maupun rest area serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan
membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak.


Salam Setuju. Selamat Sampai Tujuan.