GANDENG PARA PROFESIONAL, HUTAMA KARYA DORONG PELAKU UMKM SURVIVE DAN NAIK KELAS DITENGAH PANDEMI

JAKARTA – Dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkomitmen hadir bagi kemajuan bangsa. Tak hanya membangun infrastruktur terbaik di negeri ini, Hutama Karya juga berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sinergi antara BUMN dengan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seperti yang diketahui, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak ditengah pandemi Covid-19. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pun ikut melemah. Hal ini dikarenakan UMKM memiliki kontribusi paling besar terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 60,3%. Selain itu, UMKM menyerap 97% tenaga kerja dan 99% lapangan pekerjaan.

Menyikapi kondisi tersebut, Hutama Karya berinisiatif mengajak para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk dapat tetap bertahan dan naik kelas ditengah pandemi Covid-19 ini dengan menyelenggarakan webinar bertemakan UMKM Kuat, Indonesia Sehat. Digelar hari ini, Kamis (24/9), webinar interaktif bertajuk Ngobrol Seru Bareng Hutama Karya ini menghadirkan beberapa profesional di bidang pengembangan dan pengelolaan UMKM diantaranya Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Agus Suharyono, Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UMKM Destri Ana Sari, Ketua Umum Akumandiri Hermawati Setyorini, dan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan. Dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom, webinar ini diikuti oleh 500 peserta baik dari pelaku UMKM maupaun masyarakat di seluruh Indonesia dengan mengangkat 3 poin utama yakni akselerasi yang perlu dilakukan oleh UMKM untuk bertahan ditengah pandemi, strategi pemasaran UMKM berbasis digital, dan peluang untuk bergabung dalam program kemitraaan BUMN, khususnya di Hutama Karya.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan bahwa Hutama Karya menyadari banyak pelaku UMKM yang terhambat dan kesulitan dalam menjalankan usahanya akibat kondisi saat ini, sehingga mengakibatkan daya jual produk UMKM semakin menurun. “Kita tau bahwa Pemerintah sebenarnya sudah memberikan berbagai stimulus untuk penyelamatan sektor UMKM. Namun, disamping stimulus, perlu juga adanya beberapa hal yang harus dikembangkan oleh pelaku UMKM agar UMKM bisa bertahan dan naik kelas khususnya dalam pengingkatan skill dan strategi pemasaran berbasis digital. Oleh karena itu, kita inisiatif untuk menyelenggarakan webinar interaktif ini. Hal ini bertujuan untuk mendorong pelaku ekonomi tingkat kecil dan menengah sehingga memiliki daya saing tinggi di pasar nasional,” tutur Fauzan.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa untuk dapat bertahan pelaku UMKM perlu memiliki kemampuan manjemen dan organisasi yang baik, memastikan inovasi produk sesuai kebutuhan di masyarakat dapat diterapkan, hingga mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis digital. Disamping penigkatan kompetensi, dalam menangani kondisi penurunan dalam berbagai aspek yang dimiliki oleh UMKM, cara lain yang dapat dilakukan untuk mempertahankan UMKM dalam situasi saat ini adalah dengan memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dimiliki oleh Perusahaan Swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kami selaku salah satu BUMN di Indonesia selalu berupaya untuk berkontribusi aktif dalam mempertahankan kondisi UMKM di kala pandemi saat ini. Sebagai langkah awal, sebelumnya kami telah menyalurkan bantuan kepada para pengusaha mikro kecil dan menengah yang bersumber dari dana CSR/PKBL perusahaan dan penggalangan dana dari seluruh jajaran top management dan karyawan. Kemudian melalui kegiatan ini, selain berbagi pengetahuan kepada pelaku UMKM, kami juga akan menjaring calon mitra binaan baru untuk ikut serta kedalam Program Kemitraan Hutama Karya,” tutup Fauzan, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Dalam paparannya, Asdep Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Agus Suharyono mengatakan bahwa Kementerian BUMN dan BUMN berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan dan penguatan UMKM di Indonesia. “Hingga Semester 1 tahun 2020 ini saja, Kementerian BUMN & BUMN telah menyalurkan 563 miliar rupiah untuk pengembangan UMKM yang terbagi kedalam 4 program besar yaitu pinjaman modal kerja, stimulus relaksasi pinjaman, pelatihan dan dan pembinaan, dan pemasaran melalui expo yang direaliasasikan melalui program kemitraan dan bina lingkungan masing-masing perusahaan BUMN. Dari sini saja bisa kita lihat bahwa cukup besar kontribusi yang diberikan oleh BUMN terhadap pengembangan UMKM di tanah air,” ujar Agus menjelaskan.

Webinar interaktif bertajuk Ngobrol Seru Bareng Hutama Karya merupakan rangkaian awal dari kegiatan Hutama UMKM Hunt 2020 yang bertujuan untuk menjaring 5 UMKM terbaik yang akan dikembangkan dan diberikan modal usaha oleh perusahaan masing-masing 50 juta rupiah melalui Program Kemitraan Hutama Karya. Di akhir sesi webinar, UMKM yang berminat, dapat mengirimkan proposal bisnis-nya yang akan diseleksi oleh Hutama Karya untuk mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu Workshop Manajemen Keuangan bagi 75 UMKM terpilih.

Selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, Hutama Karya telah menyalurkan puluhan miliar untuk program kemitraan dan membantu lebih dari 1200 UMKM di berbagai sektor industri. Diantaranya Konveksi Unggul Barokah yang memproduksi jaket jeans di Cibiru, Bandung; Leewar Home Industry yang merupakan konveksi celana jeans di Cimahi, Jawa Barat; Marglobal Home Industry yang memproduksi pakaian apparel & screen printing di Arcamanik, Bandung; hingga Sipa Furniture yang memproduksi mebel di Subang, Jawa Barat.

 “Program kemitraan Hutama Karya ini tidak akan berhenti sampai disini. Hutama Karya akan terus menyalurkan modal usaha bagi calon mitra binaan lainnya. Diharapkan dengan adanya dukungan dari BUMN, pijar UMKM di Indonesia tidak akan redup dan tetap berkontribusi dalam perekonomian bangsa terutama dalam masa pandemi ini,” tutup Fauzan, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.