DESTINASI WISATAWAN PULAU TERLUAR KIAN MENGGELIAT

DESTINASI WISATAWAN PULAU TERLUAR KIAN MENGGELIAT
Kehadiran Jalan Tol Pekanbaru – Dumai tidak hanya akan mempercepat distribusi barang dan mempersingkat waktu. Namun jauh dari itu, akan berpengaruh terhadap destinasi wisata terlebih yang berada di salah satu pulau terluar Indonesia, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Melanjutkan kutipan dari Harian Dumai Pos (20/7), Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Anharizal menyatakan bahwa keberadaan pantai berpasir putih di Kecamatan Rupat Utara tak kalah indah dengan destinasi wisata yang telah mendunia seperti Bali dan Lombok. Paling tidak, potensi wisata bahari yang ada di pulau terluar Indonesia ini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) dan letaknya strategis untuk dapat dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
“Kalau dari Pekanbaru, jalan konvensional atau bukan tol ke Dumai sekitar 6 jam lebih. Tentu mereka (wisatawan) sudah letih dan mungkin menginap terlebih dahulu sebelum menuju Pulau Rupat. Akan tetapi, dengan beroperasinya JTTS ruas Pekanbaru – Dumai notabene 1,5 jam wisatawan sudah sampai ke Dumai dan selanjutnya tinggal menyebrang ke Pulau Rupat yang hanya memakan waktu sekitar 40 menit.” ungkap Anharizal.
Anharizal meyakini bahwa industri pariwisata mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. “Seperti wilayah lainnya di tanah air maka Ketika pariwisata bergerak akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kita yakini JTTS ruas Pekanbaru – Dumai akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat.” tutup Anharizal.
SELAIN DIDUKUNG PENUH OLEH PEMERINTAH SETEMPAT, PEMBANGUNANNYA JUGA DIAPRESIASI PRESDIEN DAN KUALITAS TOL DIPUJI MENTERI MENTERI PUPR
Saat melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru pada Jum’at (21/2) lalu sebelum penyebaran pandemi Covid-19 meluas di Indonesia, Presiden RI, Jokowi sempat mengatakan bahwa pemerintah maupun masyarakat punya harapan besar dengan akan dioperasionalkannya tol Permai terutama dari sisi mobilisasi. "Diharapkan dengan dioperasionalkannya tol ini semuanya akan menjadi lebih cepat. Angkutan barang cepat, angkutan orang juga bisa menjadi lebih cepat. Makanya operasional tol juga kita harapkan lebih cepat," kata Jokowi.
Sehari sebelumnya pada Kamis (20/2), Menteri PUPR, Basuki melakukan tinjauan terlebih dahulu ke tol ruas Pekanbaru - Dumai. Menyusuri jalan tol mulai dari gerbang tol Pekanbaru yang berada di seksi 1 hingga seksi 6 di Dumai, Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kerja keras dan kerja cerdas Hutama Karya Grup yang telah berkolaborasi menghadirkan karya terbaik Hutama Karya di Sumatera. “Satu lagi produk HK di Sumatera. Setelah tol terpanjang, sekarang tol dengan kualitas lebih baik. Selamat bekerja.” pesan Basuki kepada segenap pejuang konstruksi Hutama Karya di lapangan.
Disamping itu, Jalan Tol Trans Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km ini dalam pembangunannya didukung penuh oleh pemerintah setempat, khususnya Pemerintah Provinsi Riau. Berdasarkan hasil wawancara virtual yang dilakukan Hutama Karya pada Selasa (15/9) silam, Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si menyampaikan bahwa keberadaan tol Pekanbaru – Dumai tak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah namun juga memberikan kemudahan akses transportasi dalam melakukan koordinasi antar provinsi, “Dengan adanya jalan tol ini, dapat mempermudah akses transportasi yang menghubungkan kota Pekanbaru, kota Dumai yang selanjutnya terhubung ke Rantau Prapat, dan juga akan mempermudah koordinasi Pemerintah Provinsi Riau dengan Provinsi lainnya salah satunya Provinsi Sumatra Utara.” ungkap Syamsuar.
Selain itu, keberadaan Tol Pekanbaru – Dumai juga akan meningkatkan arus ekspor dan impor. Melalui Pelabuhan Dumai sebagai pelabuhan utama Provinsi Riau sekaligus pintu utama ekpor dan impor. “Pelabuhan Dumai juga dikembangkan sebagai pelabuhan penyebrangan antar negara yaitu dengan akan dioperasionalkannya RoRo Dumai – Melaka sebagai hasil kesepakatan kerjasama Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei. Melalui pelabuhan ini, pastinya akan meningkatkan arus ekspor dan impor.” jelas Syamsuar.
“Produktivitas Crude Palm Oil (CPO) juga akan semakin meningkat dan memiliki kualitas yang baik, sebab Tandan Buah Segar (TBS) yang telah dipanen harus segera dikirim ke pabrik kurang dari 24 jam. Semakin cepat buah dihancurkan dalam proses pengolahan semakin baik pula tingkat produktivitas dan mutu CPO tersebut. Ini dapat kita peroleh dengan hadirnya Tol Pekanbaru – Dumai.” tutup Drs. H. Syamsuar, M.Si Gubernur Provinsi Riau.
INFRASTRUKTUR MENJADI NILAI TAMBAH INVESTASI
Di tengah penurunan ekonomi dunia semenjak Covid-19 melanda, perlu dipetakan jenis investasi untuk menarik minat para investor, terutama yang berkaitan langsung dengan pemanfaatan jaringan infrastruktur khususnya jaringan jalan, pelabuhan, dan bandara yang dianggap jadi salah satu faktor memungkinkan bergeraknya investasi. Seperti dikutip dari laman Bisnis.com, Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai selama 5 (lima) tahun belakangan pembangunan infrastruktur masif dilakukan untuk meningkatkan konektivitas. “Banyak jaringan jalan sudah mulai dibangun, bagi investor kelengkapan infrastruktur menjadi nilai tambah dalam konteks efisiensi, efektivitas dalam pengembangan investasi.” ujar Yayat.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terbentang mulai dari Lampung hingga Banda Aceh sepanjang ± 2.765 kilometer ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dimana pembangunannya diprioritaskan oleh Pemerintah Indonesia untuk dapat mendukung perekonomian daerah setempat. Diharapkan pembangunan keseluruhan tol ini dapat memberikan kontribusi serta melengkapi infrastruktur sebagai nilai tambah investasi di Indonesia. Hadirnya JTTS juga diharapkan dapat menjadi penyeimbang pemerataan ekonomi di Indonesia, ungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, yang menyampaikan bahwa data persebaran wilayah investasi antara Jawa dan di luar Jawa yang semakin berimbang, salah satunya karena kelengkapan infrastruktur.
Tol Pekanbaru - Dumai merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau, Hutama Karya berharap kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60 – 80 km/jam. Hutama Karya juga menghimbau agar pengguna jalan dapat mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol, berkendara dalam kondisi prima, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta memastikan kecukupan saldo Uang Elektronik (UE) sebelum melintas di Jalan Tol.