HUTAMA KARYA TUNTASKAN TOL IKN SEKSI 3A, PERKUAT AKSES BALIKPAPAN-KAWASAN INTI

IKN – PT Hutama Karya (Persero) menuntaskan konstruksi Jalan Tol IKN Seksi 3A Karangjoang–KKT Kariangau sepanjang 9,275 km dan saat ini sedang dalam proses Provisional Hand Over (PHO). Setelah itu, ruas ini siap memasuki tahap uji coba operasional untuk memperkuat konektivitas menuju kawasan inti IKN.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa Hutama Karya berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol ini lebih awal dari jadwal yang ditargetkan yaitu Desember 2025.
“Seksi 3A terhubung langsung ke Tol Balikpapan–Samarinda sehingga perjalanan Balikpapan–IKN menjadi sekitar satu jam. Akses yang lebih singkat akan mendukung mobilitas masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha,” ujar Adjib.
Jalan tol ini akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang sudah beroperasi, membentuk jaringan transportasi yang mempersingkat waktu tempuh Balikpapan–IKN dari 2–3 jam menjadi sekitar 1 jam. Akses yang lebih cepat ini diharapkan memudahkan mobilitas masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha menuju IKN.
Selama konstruksi, Hutama Karya menerapkan konstruksi berbasis digital—mulai dari pemetaan drone, desain 3D–5D, hingga GPS paver—untuk meningkatkan akurasi, efisiensi waktu, dan mutu. Proyek juga meraih sertifikasi ISO terkait mutu, lingkungan, keselamatan kerja, dan keselamatan jalan.
Lebih lanjut Adijb menjelaskan bahwa dari sisi teknis, ruas ini memiliki 3 lajur dengan lebar total 16,15 meter; dilengkapi 3 jembatan yang melintasi Sungai Wain (total bentang ±1.135 meter), 4 overpass, dan 1 underpass. Konstruksi menyesuaikan kondisi geoteknik: ±3,97 km struktur bertiang (elevated) dan ±4,17 km pada permukaan tanah (at grade).
“Ini akan menjadi satu-satunya jalan tol di Indonesia yang tiga kali melewati sungai berkelok dan dilintasi kapal tongkang,” imbuh Adjib.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Konkrit
Selama masa konstruksi, Hutama Karya menerapkan prinsip ESG melalui penanaman 25.000 mangrove, penghijauan lereng (metode taplok), dan stabilisasi bahu jalan dengan rumput gajah. Proyek ini berhasil menyerap ratusan tenaga kerja, termasuk masyarakat lokal.
“Kehadiran proyek ini juga melibatkan puluhan UMKM lokal dalam rantai pasok yang berkontribusi positif bagi perekonomian bagi masyarakat sekitar,” imbuh Adjib.
Keberhasilan proyek ini didukung kolaborasi KSO HK–ADHI–BRANTAS. “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi prioritas dimana selama konstruksi kami mencatat zero accident dan zero fatality,” ujar Adjib.
Pasca PHO, proyek ini memasuki masa pemeliharaan 720 hari untuk memastikan aspek keselamatan dan kinerja perkerasan. Operasional penuh untuk umum akan dilakukan setelah jaringan Tol IKN Seksi 1A–6C tersambung seluruhnya, yang diproyeksikan beroperasi penuh pada 2028.
“Hutama Karya siap menjalankan penugasan pemerintah demi mempercepat konektivitas IKN dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.