RAIH KONTRAK BARU, HUTAMA SEGERA GARAP PROYEK EPC JARINGAN GAS BUMI RUMAH TANGGA DI JAWA TIMUR

JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali meraih kontrak baru pada
Proyek Pekerjaan Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) milik
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Bertempat di
Gedung Migas Jakarta, penandatanganan kontrak Proyek EPC yang akan dibangun di Kota
Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang (17.771 SR) serta di Kabupaten
Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan (15.935 SR) secara resmi dilakukan pada Jum’at (9/4)
lalu.


Agenda penandatanganan kontrak tersebut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi Kementerian ESDM merangkap Plt. Direktur Pembinaan Program Migassebagai
perwakilan Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian
ESDM Alimuddin Baso serta Erikson Alfredo Simanjuntak dan Risris Risdianto selaku Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), sedangkan yang mewakili Hutama Karya yakni Executive Vice
President Divisi Engineering, Procurement & Construction (EPC) Warjo.


Direktur Operasi II Hutama Karya, Ferry Febrianto, mengatakan bahwa proyek senilai ratusan
miliar ini akan digarap selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan dan ditargetkan rampung pada
Desember 2021 mendatang. “Di pertengahan tahun ini, Hutama Karya kembali membuktikan
portofolio perusahaan yang baik di bidang proyek EPC dengan diraihnya kepercayaan
stakeholder kepada perusahaan untuk membangun proyek Jargas yang cukup besar. Tentu
dalam pelaksanaan proyek ini, kami akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, guna
menghindari hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek sehingga
proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik di tengah pandemi ini,” ujar Ferry.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa dalam pembangunan Jargas di lima kabupaten di Jawa
Timur, Hutama Karya akan menggunakan teknologi Horizontal Directional Drilling (HDD)
sebagai teknologi pengeboran untuk pipa untuk pemasangan pipa air bersih, air limbah,
minyak/gas dan lain-lain. Teknologi HDD ini digunakan sesuai dengan Keputusan Menteri
Pertambangan & Energi No. 300.K/38/M.pe/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur
Minyak dan Gas Bumi.

“Hutama Karya berkomitmen untuk menerapkan Zero Accident dengan penggunaan kualitas
infrastruktur yang baik dengan pemasangan rambu dan persiapan peralatan sebaik mungkin.
Kami juga memastikan pengerjaan proyek ini ramah lingkungan dan tidak mengganggu aktivitas
masyarakat sekitar. Kami berharap proyek ini dapat berjalan dan selesai tepat waktu,” tutup Ferry
Febrianto.


Pembangunan Jargas di beberapa wilayah di Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan
jumlah infrastruktur penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa, sehingga dapat
meningkatkan penggunaan gas bumi serta mengurangi beban subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan/atau Liquified Petroleum Gas (LPG) pada sektor rumah tangga serta untuk
mewujudkan ketahanan energi nasional. Salah satu metode untuk meningkatkan Konservasi
Sumber Daya Energi dan Ketahanan Energi Nasional dan/atau daerah adalah dengan
mempercepat pelaksanaan substitusi BBM dengan gas, khususnya di sektor rumah tangga, agar
dapat meningkatkan fuel security of supply demi tercapainya keseimbangan energy mix.
Dengan berjalannya pekerjaan pembangunan Jargas ini diharapkan gas bumi untuk rumah tangga
selalu terpenuhi dengan harga yang murah, kualitas yang bersih, dan penggunaan gas bumi yang
aman dan mudah.


Hutama Karya sebagai salah satu BUMN Infrastruktur terkemuka di Indonesia sudah tidak asing
dengan pembangunan Jargas. Sebelumnya, perusahaan telah menggarap beberapa proyek Jargas
diantaranya: Proyek Jargas Rumah Tangga di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi
Banyuasin (12.189 SR) pada tahun 2020 dengan nilai kontrak sebesar Rp 140,7 M; Proyek Jargas
Rumah Tangga di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Dumai (9.300 SR) di tahun 2019 dengan
nilai kontrak sebesar Rp 90,9 M; serta Proyek Jargas Rumah Tangga di Kota Medan dan Kab.
Deli Serdang (10.000 SR) pada tahun 2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp 113 M. Dalam
pembangunan infrastruktur, Hutama Karya selalu berkomitmen untuk mengedepankan aspek
Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) demi tercapainya kepuasan
pelanggan.